Catatan Masa Lampau

Sejarah, atau dalam bahasa Inggris disebut history, adalah ilmu yang di dalamnya mempelajari masa lampau. Dalam suatu riset seorang sejarawan atau ahli sejarah melakukan beberapa tahapan dalam melakukan penelitian sejarah, yaitu tahap heuristik (pencarian data), verifikasi (peninjauan ulang), interpretasi (penerjemahan), dan historiografi (penulisan).

Bidang profesional

Sejarah adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, tarikh, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Wikipedia

History Lampau pada Zaman batu tua

Sejarah dunia adalah sejarah umat manusia di seluruh dunia, di semua daerah di Bumi, dirunut dari era Paleolitikum (zaman batu tua). Berbeda dengan sejarah Bumi (yang mencakup sejarah geologis Bumi dan era sebelum keberadaan manusia), sejarah dunia terdiri dari kajian rekam arkeologi dan catatan tertulis, dari zaman kuno hingga saat ini.

Zaman Prasejarah

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu.

Sejarah Umat Manusia

Sejarah dunia adalah sejarah umat manusia di seluruh dunia, di semua daerah di Bumi, dirunut dari era Paleolitikum (zaman batu tua). Berbeda dengan sejarah Bumi (yang mencakup sejarah geologis Bumi dan era sebelum keberadaan manusia), sejarah dunia terdiri dari kajian rekam arkeologi dan catatan tertulis, dari zaman kuno hingga saat ini.

Feature Top (Full Width)

Minggu, 23 Desember 2018

Sejarah dan Profil PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

Sejarah dan Profil PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H (1 Nopember 1991), Pendirian Bank yang diprakarsai oleh beberapa tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa cendekiawan Muslim yang tergabung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) serta Pemerintah ini mendapat dukungan dari tokoh-tokoh dan pemimpin Muslim terkemuka, beberapa pengusaha Muslim, serta masyarakat. Bentuk dukungan dari masyarakat yaitu berupa komitmen pembelian saham senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan Akta Pendirian Perseroan. Selanjutnya, dalam acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor, diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 22 milyar sehingga menjadi Rp 106 milyar sebagai wujud dukungannya serta mendapat dukungan langsung dari Presiden dan mulai beroperasi pada 27 Syawal 1412 H (1 Mei 1992).

Setelah dua tahun beroperasi, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa pada 27 Oktober 1994. Pengakuan ini semakin memperkuat posisinya sebagai bank syariah pertama di Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang terus dikembangkan. Pada tahun 2008 merupakan tahun yang sangat berat sekali untuk dunia perbankan, Krisis finansial menghantam Indonesia dan berdampak luas terhadap bisnis, termasuk sektor perbankan Dikarenakan kondisi bisnis yang tidak kondusif, sejumlah bank di Indonesia collapse, Dengan memakai sistem syariah menjadikan Bank Muamalat terjaga dari negative spread pada saat terjadi krisis moneter pada tahun 1997- 1998, sehingga membuat Bank Muamalat tetap bertahan dalam kategori A dan dalam hal ini bank muamalat tidak membutuhkan 
Teknologi Tepat Guna dalam pengawasan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) maupun rekapitalisasi modal dari pemerintah. Namun, Bank Muamalat tetap berupaya mencari pemodal potensial guna memperkuat permodalannya dengan menyelenggarakan Right Issue I pada tahun 1999 dan dalam kegiatan ini berhasil mendapatkan pemegang saham baru yaitu Islamic Development Bank (IDB).

Dengan usaha yang Ekstra keras dan disiplin Bank Muamalat Telah berhasil membalikkan kerugian finansial pasca krisis tahun 1998 menjadi keuntungan yang signifikan bagi Bank. Pasca krisis tahun 1998, Bank Muamalat mulai bangkit dari keterpurukan dan mengawalinya dengan pengangkatan direksi baru dari internal. Kemudian menggelar rencana kerja lima tahun untuk mengembalikan Bank Muamalat ke kondisi keuangan dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Hasil kinerja Bank Muamalat dari tahun 1998 hingga 2008 tersebut dibuktikan dengan meningkatanya total aktiva Bank Muamalat sebesar 25,3 kali lipat menjadi Rp 12,60 triliun, jumlah ekuitas tumbuh sebesar 23,6 kali lipat menjadi Rp 966 milyar, dan perkembangan jumlah nasabah hingga menjadi 2,9 juta nasabah. Bank Muamalat menutup tahun krisis finansial global 2008 dengan peningkatan laba bersih 43% menjadi Rp 207 miliar, di kala laba sektor perbankan konvensional nasional secara agregat menurun sebesar 13%, dan laba agregat perbankan syariah pun turun 20%.

Pada tahun 2009, PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk berubah nama menjadi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sesuai dengan akta No. 104 tanggal 12 Nopember 2008 dari notaris Arry Supratno, S.H., notaris di Jakarta. Akta pernyataan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU- 98507.AH.01.02.TH.08 tanggal 22 Desember 2008 dan dicatat dalam tata usaha pengawasan Bank Indonesia sejak 4 September 2009. Pada tahun yang sama, Bank Muamalat pertama kalinya membuka cabang internasional di Kuala Lumpur Malaysia dan melaksanakan pergantian manajemen pada bulan Juli 2009. Berdasarkan laporan keuangan (audited), pada akhir 2009 total aset Bank Muamalat mencapai Rp 16.027,18 miliar atau tumbuh 27,09% yang sebagian besarnya berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu sebesar Rp 13.316,90 miliar. Dan dari Dana Pihak Ketiga yang terkumpul tersebut sebesar Rp 11.428,01 miliar disalurkan pada aktivitas Pembiayaan serta investasi syariah lainnya.

Visi dan Misi
1. Visi
“Menjadi bank syaariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan dikagumi di pasar rasional”

2. Misi
Menjadi Model Lembaga Keuangan Syariah dunia, dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan

Jumat, 21 Desember 2018

Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk


Sejarah PT. SEMEN INDONESIA --- Sejak ditemukannya deposit batu kapur dan tanah liat pada tahun 1935 sebagai bahan baku semen oleh seorang sarjana Belanda Ir. Van Es di Gresik. Selajutnya pada tahun 1950, wakil presiden RI yang pertama, Moh Hatta menghimbau kepada pemerintah untuk mendirikan pabrik semen di Gresik. Untuk menindak lanjuti hal tersebut maka dilakukan penelitian ulang dengan dibantu oleh Dr. F. Leufer dan Dr. A Kreaft dari Jerman, yang akhirnya menyimpulkan bahwa deposit tersebut mampu untuk persediaan selama 60 tahun untuk pabrik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.

Dari hasil penelitian tersebut, maka dibangun pabrik semen yang pertama di Indonesia. Realisasi pembangunan pabrik Semen Indonesia oleh pemerintah diserahkan kepada Bank Industri Negara (BIN). Pada tanggal 25 Maret 1953, dengan akta notaris Raden Mester Soewardi no. 41 oleh BIN didirikan NV pabrik Semen Indonesia sebagai badan hokum perusahaan itu. Pabrik ini diresmikan oleh presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1957 dengan kapasitas 250.000 ton/tahun. Proyek diserahkan kepada BIN dibantu Bank Exim (USA). Proyek dilaksanakan oleh beberapa perusahaan untuk penentuan lokasi dan pembuatan pola pabrik dilaksanakan oleh White Engineering dan Mc Donald Engineering, sedangkan designnya dilakukan oleh GA Anderson, gambar perencanaan oleh HK Fergusoh Company dan kontraktor adalah Marrison Knudsen Internasional Co. Inc dan AS Pabrik ini mengadakan uji coba operasi pada awal Maret 1957. Kemudian setelah terbukti bahwa pabrik tersebut dapat beroperasi dengan baik, maka sesuai rencana dan kebutuhan, pada tahun 1966 diadakan perluasan pertama dengan menambah sebuah tanur pembatasan (proses basah) beserta unit lainnya yang berkapasitas 125.000 ton/tahun. Pelaksanaan pekerjaan perluasan yang pertama ini berhasil diselesaikan tahun 1961.

Pada tahun 1969 PT. Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berubah menjadi PT (Perseroan) yaitu pada tanggal 24 Oktober 1961. Perluasan kedua dilaksanakan pada bulan Desember 1970. Perluasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500.000 ton/tahun dengan menambah tanur pembakaran beserta perangkat lainnya. Perluasan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.

Pada awal 1976 pabrik ini mengalami perluasan ketiga. Berbeda dengan unit pabrik lama yang menggunakan proses basah, perluasan ketiga ini membangun unit pabrik baru yang menggunakan proses kering. Perluasan ini dengan menambahkan dua buah tanur pembakaran beserta perlengkapannya. Setiap tanur pembakaran unit yang baru ini mempunyai kapasitas produksi 500000 ton/tahun sehingga total kapasitas Pabrik Semen Indonesia menjadi 1.500.000 ton/tahun. Pelaksanaan perluasan ketiga ini terselesaikan pada akhir tahun 1978. Pabrik proses kering diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh menteri perindustrian AR. Soehot.

Pada tahun 1990 PT Semen Indonesia (persero), Tbk mengembangkan pabrik di Tuban dengan sumber dana dari penjualan sahamnya di Semen Cibinong, penjualan saham di bursa serta dana sendiri dengan melakukan kerja sama dengan Fuller Internasional. Pada tahun 1994 pabrik unit 1 di Tuban dengan kapasitas 2,3 juta ton/tahun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 26 September 1994 sehingga kapasitas total menjadi 4,1 juta ton/tahun.

Perluasan terus berlanjut dan dimulai pada awal tahun 1995 dengan mendirikan pabrik semen Tuban 2 dengan kapasitas 2,3 juta ton/tahun yang merupakan perluasan pabrik semen Indonesia 3/Tuban 1 dan terselesaikan pada tahun 1997. Pabrik semen Tuban 2 ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 April 1997 di Cilacap. Dengan diresmikannya pabrik Tuban 2 ini maka kapasitasnya menjadi 6,4 juta ton/tahun. Ketika proyek pabrik semen Tuban 2 dalam tahap penyelesaian, sejak awal tahun 1996 dilaksanakan proyek Pabrik Tuban 3 yang diselesaikan pada tahun 1998, sehingga kapasitasnya menjadi 8,7 juta ton/tahun.

Tonggak keberhasilan dari Semen Indonesia adalah tercapainya konsolidasi dengan Semen Padang dan Semen Tonasa pada tanggal 15 September 1995. Dalam tahun yang sama telah berhasil dilakukan penawaran umum terbatas saham (Right issue) yang pertama dan hasilnya digunakan untuk pengalihan 100% saham milikpemerintah pada Semen Padang dan Semen Tonasa berkat kerja sama yang baik antar pegawai maka pada tanggal 19 Mei 1996 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk memperoleh Sertifikat ISO 1992 untuk unit 1 dan 2 di Gresik dan unit 1, 2, dan 3 di Tuban, adanya krisis moneter di Indonesia, membuat PT Semen Indonesia (Persero), Tbk membuat program Privatisasi.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V. sebuah perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%.

Sejak tanggal 31 Januari 1999 kepemilikan saham PT Semen Indonesia (Persero), Tbk berubah di mana pemerintah RI mempunyai saham 51,01%, masyarakat 23,46%, dan Cemex 25,53%  Blue Valley Holding PTE Ltd yang berkantor di Singapura merupakan salah satu perusahaan Rajawali Grup pada tanggal 27 Juli 2006 membeli 24,90% (147.694.848 lembar) saham Semen Indonesia yang dimiliki Cemex. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah 51,01%, masyarakat 24,09% dan Blue Valley Holding PTE Ltd 24,90%. Seiring dengan pelaksanaan Program Pembelian kembali saham perseroan maka komposisi kepemilikan saham pada 31 Desember 2008 berubah menjadi Negara RI 51,59%, Blue Valley Holding Pte. Ltd 25,18%, dan masyarakat 23,23%.

Ruang lingkup kegiatan perseroan dan anak perusahaan meliputi berbagai kegiatan industri, namun kegiatan utamanya adalah dalam sektor industri semen. Lokasi pabrik berada di Gresik dan Tuban, Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat serta Pangkep di Sulawesi Selatan. Hasil produksi Perseroan dan anak perusahaan dipasarkan di dalam dan ke luar negeri.

Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara

Misi
1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan..
2. Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif.
3. Meningkat keunggulan bersaing, dalam industri semen domestik dan internasional.
4. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
5. Memberikan kontribusi dalam peningkatan para pemangku kepentingan (stakeholders).

Lokasi Perusahaan
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk berlokasi di:
1. Kantor Pusat
Gedung Utama Semen Indonesia, Jalan Veteran Gresik 6122.

2. Kantor perwakilan
Graha Irama Lantai 9,Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta 12950.
Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Vietnam menjadikan Semen Indonesia mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, Semen Indonesia juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.

1. Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 6 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
2. Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3. Semen Tonasa. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, kapasitas terpasang 6,5 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 9 (sembilan) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon, Bali.
4. Thang Long Cement Company. Thang Long Cement Company memiliki kapasitas terpasang 2,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Quang Ninh, Vietnam, Thang Long Cement Company memiliki 3 (tiga) pengantongan semen.

Senin, 17 Desember 2018

Sejarah dan Profil PT. Summarecon Agung



Sejarah dan Profil PT. Summarecon Agung

PT. Summarecon Agung adalah perusahaan properti, yang berdiri sejak 1975 oleh keluarga Nagaria. Proyek pertama yang dikembangkan adalah kawasan Kelapa Gading seluas kurang lebih 10 ha. Kawasan Kelapa Gading awalnya hanyalah merupakan daerah rawa. Kini setelah lebih dari 30 tahun dibangun dan dikembangkan menjadi sebuah kota mandiri yang dinamis, gemerlap dan telah menjelma menjadi sebuah kota bisnis dan hunian terpadu yang dinamis dengan luas lebih dari 500 ha bernama Summarecon Kelapa Gading. Perusahaan terus berkembang pesat sehingga menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia. PT. Summarecon Agung didirikan berdasarkan akta Notaris No. 308, tanggal 26 November 1975 dan disahkan oleh Ridwan Suselo, SH di Jakarta. Penghargaan yang pernah diterima oleh PT. Summarecon Agung antara lain :
1. Model Pasar Ideal, tahun 2005 dari APPSI Award (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).
2. Prestasi dalam Kemitraan dan Pengabdian dalam menunjang Pembangunan Perumahan dan Pemukiman tahun 2005 dari Wirabakti Bumi.
3. Summarecon Agung : “A Benhmark of City Developers”, MarkPlus consulting 2009.
4. NewWave Marketing Award 2008 Desember, Oleh MarkPlus.

Saat ini PT. Summarecon Agung menjalin kerjasama dengan hampir semua kontraktor-kontraktor terkemuka di Jakarta sebagai supplier dan konsultan. Kontraktorkontraktor yang telah menjadi rekan kerjasamanya antara lain :
1. Ong & Ong Architect, yang terkenal Cara Mudah Menjadi Arsitek pengembangan hunian terbesar di Singapura.
2. Bias Tekno Art Kreasindo, Konsultan lokal yang karya arsiteknya terkenal sampai ke mancanegara.
3. PT. Decorient Indonesia.
4. PT. Pembangunan Perumahan.
5. PT. Adhi Karya.
6. PT. Multibangun Adhitama Konstruksi.
7. PT. Cakra Inti Agung.
8. PT. Mitra Inti Elektrindo.
9. PT. Wijaya Kusuma Construction.
10. PT. Indosat.
11. PT. Lintas Arta.
12. PT. Biznet.
13. Dll.

Profil Perusahaan
Properti yang telah dikembangkan oleh PT. Summarecon Agung sampai saat ini di Summarecon Kelapa Gading adalah :
1. 30.000 rumah tinggal.
2. Upmarket Bukit Gading Villa residential estate.
3. 2.000 toko di Bulevar Kelapa Gading sepanjang 4 Km.
4. 970 unit apartemen di Wisma Gading Permai.
5. 386 unit apartemen di The Summit, yang selesai pada kuartal pertama 2007.
6. Sentral Kelapa Gading, pusat aktifitas kawasan Kelapa Gading, dengan Mal Kelapa Gading (MKG), Gading Batavia dan La Piazza.
7. Pusat makanan Gading Batavia.
8. Klub Kelapa Gading.
9. Summerville Apartment.
10. Plaza Summarecon.

Kepiawaian Summarecon sebagai pengembang juga dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan kawasan hunian Summarecon Serpong. Sebuah kawasan hunian baru, yang sejak tahun 2004, dirintis pembangunan dan pengembangannya oleh Summarecon dengan luas mencapai 375 ha. Berlokasi di sebelah barat Jakarta, tepatnya terletak 30-40 Km dari Jakarta Pusat dengan akses langsung dari jalan tol Jakarta – Merak menuju pintu utama Summarecon Serpong.

Properti yang telah dikembangkan oleh PT. Summarecon Agung sampai saat ini
di Serpong adalah :
1. 7.000 rumah tinggal.
2. 950 toko.
3. 800 lahan tinggal.
4. Gading Raya Golf Course and Clubhouse.
5. Gading Raya Sports Club.
6. Sentral Gading Serpong dengan Pasar Sinpasa – sebuah pasar tradisional dengan konsep modern, Salsa Food City dan Sentra Bursa Mobil. Sebuah pusat perbelanjaan yang baru, Summarecon Mall Serpong,.

Visi dan Misi PT. Summarecon Agung
Visi :
“Menjadi crown jewel di antara pengembang properti di Indonesia yang secara berkelanjutan memberikan nilai ekonomi yang optimal kepada pelanggan dan pemegang saham, serta juga berperan dalam menjaga lingkungan dan menjalankan tanggung jawab sosial.”

Misi :
1. Mendukung tumbuh-kembangnya kewirausahaan.
2. Mempromosikan Jakarta sebagai daerah tujuan wisata belanja.
3. Memfasilitaskan kehidupan yang seimbang.
4. Melestarikan nilai-nilai keluarga.
5. Memandu transformasi setiap pelanggan kami.

Jumat, 14 Desember 2018

Sejarah Perbankan Syariah dan Bank Syariah Pertama di Indonesia


Perbankan Syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa meng gunakan embel-embel Islam, karena adanya kekwatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha - usaha perdagangan masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama mau pun syariat Islam.

Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam organisasi konfe rensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya.IDB menyediakan jasa pinja man berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah Islam. Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis Islam kemudian muncul di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Di Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit Presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah haji.

Sejarah Bank Syariah Pertama di Indonesia
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cende kiawan Muslim Indonesia dan beberapa pengusaha muslim. Pada saat pertama didirikan terkumpul komitmen pembelian saham sebesar Rp 84 milliar dan pada tanggal 3 Nopember 1991 dalam acara silaturrahmi Presiden di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan total komitmen modal disetor awal sebesar Rp 106.126.382.000.

Dengan modal awal tersebut, pada tanggal 01 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi, namun masih menggunakan UU No. 7 tahun 1992, dimana pembahasan perbankan dengan sistem bagi hasil diurai kan hanya sepintas lalu. Bank Muamalat Indonesia sampai September 1999, telah memiliki lebih 45 outlet yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Balikpapan dan Makasar. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. Islamic Development Bank kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002 akhirnya dapat bangkit dan menghasilkan laba. Saat ini keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang-Undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan

Senin, 10 Desember 2018

Sejarah dan Profil Perusahaan PT Djarum


Sejarah dan Profil Perusahaan PT Djarum

Sejarah Indonesia PT. Djarum adalah perusahaan rokok nasional Indonesia, yang berdiri di kota kudus sejak tahun 1951 sampai saat ini. Indonesia memiliki jumlah perokok terbesar ketiga di dunia sebesar 65 juta perokok.3 Namun, sampai sekarang produknya masih dianggap kontroversial, karena rokok dianggap sebagai produk pembunuh. Hal ini sesuai dengan tagline resmi dari pemerintah untuk setiap produk rokok yakni “Merokok Membunuhmu”4. Indonesia menempati urutan ke - 7 terbesar jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker (188.100 orang)5 dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyatakan 90% kanker disebabkan oleh rokok. baik perokok pasif maupun aktif. Tahun 2009 Perusahaan rokok dianggap sebagai “bad guy”oleh Altria Group, sehingga penjualan produk rokok di Amerika serikat menurun 8%. Fenomena degradasi tersebut berujung pada kondisi terancamnya eksistensi perusahaan rokok.

Kondisi tersebut yang menjadikan PT. Djarum berusaha menangani degradasi Opini Public masyarakat dengan membentuk Brand Image PT. Djarum, dengan berusaha menjadikan perusahaan pembunuh jadi penyelamat. Yakni megubah citra dan eksistensi perusahaan yang memiliki produk yang bersifat membunuh menjadi penyelamat dengan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat untuk masyarakat. Tujuan tersebut merupakan suatu bentuk Long Term Profit, yakni terjaganya citra dan nama baik perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Dengan tercapainya Long Term Profit dapat dipastikan eksistensi perusahaan akan terpelihara. Citra dan nama baik perusahaan dimata Stakeholder akan membentuk reputasi dimata publik.

Sejarah PT Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Awalnya perusahaan ini hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di jalan Bitingan Baru No. 28 (Sekarang Jalan A.Yani No. 28 Kudus). Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran.

Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tidak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya.
Pada tahun 1969, Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Pada tahun yang sama, Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tanggal 21 April 1970. Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oei.

Sekarang, di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat & Jepang pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar. Dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi rokok Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional.

Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor.Kini Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia, internet consumer, hiburan, dll. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh Imperium bisnisnya yang sudah dirintis sejak tahun 1951.


Sektor Perbankan
Pada tahun 2007, Budi Hartono bersama kakaknya, Bambang Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan. Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini. Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2011 nilai aset BCA sebesar Rp. 380,927 triliun


Sektor Properti
 
Di sektor ini, banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini, Budi Hartono, dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008. Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah.



Sektor Agribisnis
Di sektor Agribisnis, Budi bersama Bambang memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.





Sektor Elektronik dan Multimedia
Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini adalah merk Polytron yang bergerak di bawah bendera Hartono Istana Teknologi. Perusahaan ini telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Tak hanya memproduksi AC, kulkas, produk video & audio, dan dispenser, kini Polytron juga memproduksi ponsel pintar yang baru saja dirilis beberapa bulan lalu.


Sektor Internet Consumer
Salah satu sektor Pofesional di Tempat Kerja dan bisnis yang baru mulai berkembang di Indonesia adalah bisnis online. Group Djarum pun tertarik untuk “menikmatinya” lewat perusahaannya Global Digital Prima Venture (GDP Venture). Dibawah naungan GDP Venture, ada beberapa perusahaan online & e-commerce yang kini terus berkembang, diantaranya adalah Kaskus.com, Blibli.com, Lintas.me, Semut Api Colony Adv, Daily Social, Klix Digital, Infokost.net, Kaspay, Mindtalk, dll.

GDP Venture dikomandani oleh Martin Hartono, putra kedua Budi Hartono.



Sektor Hiburan
Di sektor ini, Djarum Group pun memiliki sebuah Event Organizer profesional yang aktif membuat pertunjukan musik skala nasional, nama EO-nya Megapro Communications. Djarum juga sangat aktif mendukung berbagai perhelatan musik tahunan seperti Java Jazz Festival, Java Soulnation, LA Lights Indiefest, Bandung Berisik, Jakarta Blues Festival, Djakarta Warehouse Project, dan masih banyak lagi event besar lainnya.



Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilities)
Sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, PT Djarum mendirikan Djarum Foundation yang memiliki banyak program dan dikerucutkan ke dalam 5 kategori yaitu: Djarum Bakti Sosial, Pendidikan, Budaya, Lingkungan, dan Olahraga.







Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu tangkisnya, PB Djarum, telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan Budikusuma. Dan hingga kini PB Djarum terus aktif membina pemain-pemain muda dan bibit-bibit potensial.





Sejarah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Sejarah Indonesia Pada Tahun 1859, Perusahaan swasta Belanda, Firma L.I. Enthoven didirikan, Kemudian pada tahun 1950 oleh pemerintah Belanda Perusahaan tersebut diberi nama NV Overzeese Gas en Electriciteit Maatschapij (NV OGEM). Namun pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan Firma tersebut dan mengubah nama menjadi Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG). Seiring dengan perkembangan pemerintahan Indonesia, pada tahun 1961 status perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN .

Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan peraturan Pemerintah No. 19/1965 perusahaan ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1984, perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum) atau perusahaan layanan masyarakat. Setelah itu status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, SH. Dua tahun berselang, jalur pipa transmisi Grissik – Duri sepanjang 536 km selesai dibangun pada tahun 1998. Seiring dengan perubahan status perseroan menjadi perusahaan terbuka, anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta notaris No. 5 dari Fathiah Helmi, SH. Tanggal 13 November 2003 yang antara lain berisi tentang perubahan struktur permodalan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C-6467 HT 01.04. tahun 2003 tanggal 4 November 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 94 tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003.

Dengan peruabahan menajdi perseroan terbatas. PGN mendapat izin eksklusif untuk mengembangkan dan mendistribusikan gas di Indonesia. Di Tahun 2003, tepatnya 15 Desember 2003, PGN mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode transasksi “PGAS” dan jalur pipa Grissik – Batam – Singapura selesai dibangun dan diersmikan oleh Presiden Indonesia pada waktu itu dan Perdana Menteri Singapura.

Visi dan Misi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) TbkVisi Perusahaan 
Menjadi perusahaan energi kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi.
 
Misi Perusahaan 
Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholder melalui: Penguatan bisnis inti di bidang transportasi, niaga gas bumi dan pengembangannya. Pengembangan usaha pengolahan gas. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri migas. Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya.

Kamis, 06 Desember 2018

Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Indosat Tbk



Info Sejarah --- PT Indosat Tbk (PT Indonesian Satellite Corporation Tbk) adalah salah satu perusahaan jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pasca bayar dengan merek jual Matrik, Mentari, dan IM3. Produk lain yang disediakan oleh PT Indosat Tbk adalah komunikasi via suara untuk telepon tetap (Fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne. PT. Indosat Tbk juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI : Multimedia, Internet & Data Communication Services).

PT Indosat Tbk didirikan dalam rangka menindaklanjuti Undang- Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. PT Indosat Tbk. yang didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia pada tahun 1967.

Sejak tahun 1969 PT. Indosat Tbk telah menjadi perusahaan komersial dengan membangun, mentransfer dan mengoperasikan Satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat, stasiun bumi di Indonesia untuk mengakses satelit Intelsat Daerah Samudera Hindia. Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga sejak periode itu Indosat beroperasi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersifat monopoli untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi Internasional.

Adapun detail dari dinamika perjalanan PT. Indosat Tbk adalah sebagai berikut

1967 : Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.

1980 : Indosat berkembang menjadi perusahaan telekounikasi internasional pertama yang dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia.

1994 : Menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia memiliki 65% dan publik memiliki 35% saham

2001 : - Mengambil alih saham mayoritas satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia.
- Mendirikan PT. Indosat Tbk Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.

2002 : Pemerintah menjual 8,10 % saham PT. Indosat Tbk ke publik dan selanjutnya menjual 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. LTd (STT). Selanjutnya komposisi saham adalah 15% pemerintah Indonesia, 41,94% STT, dan 43,06% saham Indosat.

2003 : Bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu Satelindo, IM3, dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia.

2006 : Meraih Lisesi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3.5 G di Jakarta dan Surabaya

2008 : Saham Indosat secara tidak langsung diakuisisi oleh Qatar Telecom (Qtal) Q.S.C melalui Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Ltd. (ICLS) sejumlah 40,81%. Sehingga pemerintah mempunyai 14,29% dan publik mempunyai 44,90%.

2009 :
-Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari public sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C atas nama Ooredoo Asia Pte. Sehingga komposisi saham Qtel 65% Pemerintah Indonesia 14,29% dan publik 20,71%. Jumlah kepemilikan 65% oleh Qtel sejalan dengan PERPU No 111 Th 2007 tentang penyelenggaran jaringan telekomunikasi untuk jarignan yang bergerak baik pada seluler maupun satelit, sedangkan kepemilikan modal asing dibatasi 65%. Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan anak perusahaan IM2 memenangkan tender untuk lisensi WIMAX yang diadakan pemerintah.
- Meluncurkan satelit palapa D menuju orbt 113 BT, satelit ini mengantikan satelit palapa-C2 yang akan habis masa operasinya pada 2011

2010 : Memulai tranformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekspansi jaringan selular.

2012 :
-Momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan yang didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk yang berkerlanjutan.
- Penjualah 2500 tower Indosat ke TBIG dan menyewakannya kembali. Adapun nilai transaksinya adalah sebesar US$ 406 Juta.

2013 : Keuntungan Indosat untuk tahun 2012 dilaporkan merosot 50% dibandingkan tahun 2011 dikarenakan biaya operasional walaupun pendapatan dari layanan komunikasi telepon genggam naik. ISAT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ISAT (IPO) kepada masyarakat sebanyak 103.550.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Oktober 1994. Selain BEI ISAT juga melakukan penawaran Bursa Efek Surabaya, dan Bursa Efek New York (New York Stock Exchange -NYSE). Hal ini menjadikan Indosat sebagai BUMN pertama yang sahamnya tercatat di pasar modal Indonesia dan Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan istilah ”Dual Listing”.

Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 14,29% saham ISAT, sedangkan mayoritas saham dikuasai oleh Ooredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom) sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika mengacu pada harga saham sekarang (30-Juni-2014) adalah Rp 3.685, maka untuk menjadi pemegang saham mayoritas pemerintah harus memiliki minimal 51% saham indosat (syarat mimnal). Dengan kepemilikan sekrang 14.29% pemerintah perlu membeli 36,71% lagi dimana pemerintah perlu menyiapkan dana Rp 7.35 triliun. Option ke dua adalah dengan membeli 65% milik Ooredoo Asia. Untuk Option ini maka pemerintah harus menyiapkan dana Rp 13,015 Triliun. Dengan 2 pilihan tersebut, harga itu lebih tinggi dari dana yang didapat oleh pemerintah waktu menjual 41,9% sebesar Rp 5,62 Triliun.

Visi Dan Misi Perusahaan
Visi PT. Indosat Tbk adalah “Menjadi Pilihan Utama Pelanggan untuk Seluruh Kebutuhan Informasi dan Komunikasi”. Sedangkan untuk merealisasikan visi ini, misi perusahaan yang
ditargetkan adalah :
1) Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan bermutu tinggi yang menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan kami.
2) Meningkatkan secara terus menerus nilai pemegang saham.
3) Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi pemangku kepentingan kami.

Sabtu, 01 Desember 2018

Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

Info Sejarah --- Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk dan layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagai segmentasinya, mulai dari Bank

Terapung, Bank Sarinah (bank khusus perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus untuk anak-anak. Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan semangat ‘’Tak Henti Berkarya’’ BNI akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanyak terbatas pada penciptaan produk dan layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk menciptakan ‘’value’’ pada setiap karyanya.

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Orang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai ‘BNI 46’. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat – ‘Bank BNI’ – ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan ‘Bank BNI’ dipersingkat menjadi ‘BNI’,sedangkan tahun pendirian – ‘46’ – digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total asset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60%saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestic dan asing.

Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabah, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet domestic dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan Poker Online yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan ‘Bank BNI’ dipersingkat menjadi ‘BNI’,sedangkan tahun pendirian – ‘46’ – digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total asset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestic dan asing. Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabah, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet domestic dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

Visi PT. Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk
Dalam rangka menyikapi tugas pokok PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yaitu menjadi organisasi yang unggul dan bertahan dalam jangka waktu lama merupakan prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan yang menjadi landasan kebijakan dan aturan yang mengarahkan perilaku individu di dalam perusahaan, maka untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengacu kepada visinya yang merupakan pedoman ataupun arahan dalam pelaksanaan tugasnya,

Visi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah “ MENJADI BANK
KEBANGGAAN NASIONAL YANG UNGGUL DALAM LAYANAN DAN
KINERJA

Misi PT. Bank Negara Indonesia ( Persero )Tbk
Memaksimalkan keinginan-keinginan dari seluruh pihak yang berkepentingan terhadap Bank BNI yang meliputi:
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah dan selaku mitra pilihan utama (The Bank Choice).
2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya.
4. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

Bank Mandiri merupakan bank yang telah beroperasi selama 15 tahun. Bank Mandiri adalah bank hasil upaya pemerintah merestrukturasi perb...