Sejarah dan Profil Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk
Sejarah - PT Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 1 November 2008. PT Bank CIMB Niaga adalah hasil merger pada PT Bank Niaga (Persero) Tbk dengan PT Bank Lippo (Persero) Tbk.Selintas Bank Niaga
Bank Niaga dibangun pada tanggal 26 September 1955, serta sekarang ini adalah bank ke-7 paling besar di Indonesia berdasar pada asset dan ke-2 paling besar di fragmen Credit Kepemilikan Rumah dengan market share seputar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB) menggenggam kepemilikan sebagian besar semenjak 25 November 2002, lalu diarahkan pada CIMB Grup, anak perusahaan yang dipunyai seutuhnya oleh BCHB, pada 16 Agustus 2007.Menjadi salah bank sangat inovatif di Indonesia, Bank Niaga mengenalkan service ATM pada tahun 1987 serta mengaplikasikan skema perbankan online pada tahun 1991. Lebih dari 6.000 karyawan, Bank Niaga tawarkan serangkaian komplet produk serta layanan perbankan, baik konvesional ataupun syariah lewat 256 kantor cabang di 48 kota di Indonesia.
Bank Niaga mempunyai reputasi yang begitu baik di bagian service nasabah serta tata kelola perusahaan, dan sudah melahirkan banyak bankir andal di Indonesia. Lewat jaringan kantor cabang serta ATM yang luas dan keberagaman jalan distribusi perbankan elektronik, Bank Niaga melahirkan service perbankan yang dikemas sesuai dengan hasrat nasabahnya.
Di antara beberapa penghargaan sempat di terima salah satunya rangking pertama untuk Performance Management and Training and Development pada arena HR Execellence Award 2007, dinobatkan menjadi Bank Terunggul oleh Majalah Investor, dan predikat “The Most Consistent Bank in Service Exellence” oleh Marketing Research Indonesia pada tahun 2006.
Saat lima tahun beruntun pada 2003 – 2007, Bank Niaga mendapatkan penghargaan Laporan Tahunan Terunggul untuk kelompok perusahaan swasta public bidang keuangan dalam Annual Report Award.
Selintas Bank Lippo
Bank Lippo dibangun pada bulan Maret 1948. Menyusul merger dengan PT Bank Umum Asia, Bank Lippo menuliskan sahamnya di Bursa Dampak pada November 1989. Pemerintah RI jadi pemegang saham sebagian besar di Bank Lippo lewat program rekapitalisasi yang dikerjakan pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005, sesudah mendapatkan kesepakatan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan sebagian besar di Bank Lippo.Mulai sejak itu, Bank Lippo berjalan cepat mengaplikasikan taktik perkembangan yang baru, yang didesain untuk membawa Bank Lippo sama dengan bank kelas dunia. Bank Lippo mempelopori service E-Banking di Indonesia. Sekarang ini, Bank Lippo adalah salah satunya bank terpenting di Indonesia dengan hampir 5.000 karyawan, yang mendatangkan produk serta service perbankan berkualitas lewat 401 kantor cabang serta 722 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 120 kota di semua Indonesia.
Proses merger dikerjakan lewat cara Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Grup beli 51% saham Bank Lippo yang dipunyai oleh Santubong Ventures, anak perusahaan dari Khazanah. Khazanah sendiri ialah perusahaan besar di bagian keuangan asal Malaysia. Keseluruhan pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Grup Rp 5,9 triliun atau sama dengan 2.1 miliar ringgit Malaysia. Menjadi alternatifnya Khazanah akan mendapatkan 207,1 juta lembar saham baru di Bank Bumiputra.
Commerce Holding Berhad ( BCHB ) yaitu perusahaan pemilik CIMB Grup.
Nilai saham untuk Bank Niaga ialah Rp 1.052 per saham serta Bank Lippo jadi Rp 2.969 per saham. Transaksi formasi CIMB serta Khazanah dalam bank baru itu semasing akan mempunyai 58,7 serta 18,7 %. Bank CIMB Niaga ada untuk selalu meneruskan kebiasaan serta legacy terunggul dari dua bank besar serta terpenting di Indonesia, Bank Niaga serta Bank Lippo. Ke-2 bank itu mempunyai pengalaman yang panjang dalam memberi service sempurna buat beberapa nasabahnya di semua tanah air, hingga makin menguatkan tempat Bank CIMB Niaga dalam lansekap industri perbankan tanah air.
Proses merger menyertakan dua institusi perbankan terpenting di Indonesia yakni Bank CIMB Niaga (setelah itu di ucap Bank Niaga) serta Bank Lippo, jadi Bank CIMB Niaga. Merger ini bermula dari kebijaksanaan BI tentang kepemilikan tunggal di Indonesia, di mana pemegang saham sebagian besar dari Bank Niaga ataupun Bank Lippo pilih merger menjadi pilihan terunggul untuk kebutuhan semua stakeholder. Merger ini membuat bank ke enam paling besar di Indonesia berdasar pada asset. Kombinasi kelebihan ke-2 bank membuat satu bank yang lebih baik serta berkompetisi dan tumbuh di tengah semakin ketatnya pertarungan bidang perbankan Indonesia. Buat CIMB Grup, merger ini akan memperkokoh tempat serta tingkatkan prospek pertumbuhannya menjadi grup usaha terpenting di Asia Tenggara.
PT Bank CIMB Niaga di pimpin oleh Dewan Komisaris serta Dewan Direksi dengan kolektif dari deretan Komisaris serta Direksi Bank Niaga dan Bank Lippo. Bank hasil merger ini akan membuat bank yang disebut bank paling besar ke-lima di Indonesia berdasar pada jumlahnya asset serta tabungan dengan keseluruhan asset Rp 95,2 triliun, keseluruhan tabungan Rp 78,1 triliun serta keseluruhan kantor cabang lebih dari 650 di semua Indonesia (data per 31 Maret 2008). Gagasan merger ini pula searah serta adalah langkah positif yang diambil terkait dengan misi Bank Indonesia (BI) untuk membuat institusi keuangan lokal yang semakin besar serta kuat di Indonesia, di mana perihal ini juga searah dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Visi serta Misi Perusahaan
Visi CIMB Grup “ Jadi Bank Universal sangat berharga di Asia Tenggara ”
0 komentar:
Posting Komentar